Bismillahirrohmaaniirrohiim
Always on DNSA
NAGI RASA SEJATI
By. Setiyo Purwanto
yang namanya rasa itu tidak ada yang sejati, rasa ya rasa. kalau mau mengkaji rasa sejati yang mendalami masalah rasa .. tapi ingat itu masih dalam batasan rasa. yang namanya rasa tidak akan bisa mencapai keadaan di atas rasa. karena kalau sudah mencapai keadaan diatas rasa maka sudah bukan rasa lagi, atau rasa itu sudah tidak bisa dirasakan lagi. kalau sudah tidak bisa di rasakan lagi apakah itu yang namanya rasa? mestinya tidak bukan.
Dalam islam yang dikaji bukan sebatas rasa tapi diatas rasa yaitu suatu bentuk kesadaran di atas rasa. kesadaran inilah yang di tekankan dalam berdzikir, dzikir. Islam selalu menekankan dzikir dzikir dan dzikir agar kita bisa keluar dari rasa. jadi saya sarankan jangan terlalu lama belajar tentang rasa karena itu tadi, rasa itu mbulet, mumet, dan njlimet. lebih baik dzikir dimana nantinya langsung kita bisa berada pada keadaan di atas rasa.
kita harus tahu bedanya pikiran hati sebagai tubuh dan jiwa itu sendiri sebagai eksistensi diri.
yang dzikir ke Allah bukanlah pikiran dan bukan hati juga bukan rasa/rohso TAPI JIWA YANG BERDZIKIR, sebab jika dzikir nya menggunakan pikiran maka ketika otak ini digunakan untuk berfikir lainnya maka dzikirnya lepas… hati pun demikian(kalau hati lagi merasakan dzikirnya juga lepas) tapi kalau jiwa yang berdzikir maka ketika kita berpikir, merasa atau beraktivitas lainnya kita tetap berdzikir, bahkan ketika tidur yang notebene tidak berpikir…. kita tetap bisa berdzikir
Komentar
Posting Komentar