PANJANG UMUR
10/06/2018
Oleh. Hendri Johari
Alhamdulilah, pada tanggal 10 Juni ini, Allah Azza wa Jalla masih memberikan kesempatan kepada kami untuk menjalani kehidupan ini. Semoga Allah Ar Rahmaan Ar Rahiim meneguhkan kami untuk menjalankan amal ketaatan (perkara menjalankan kewajibanNya dan menjauhi laranganNya) serta memudahkan kami untuk tetap selalu melakukan amal kebaikan (amal sholeh).
Seiring ucapan selamat yang mengalir dari saudara-saudara muslim kami , ada yang menanyakan hukum perkara memperingati hari kelahiran (milad/ultah).
Peringatan hari kelahiran bukanlah termasuk amal ketaatan (perkara menjalankan kewajibanNya dan menjauhi laranganNya) namun termasuk amal kebaikan (amal sholeh).
Bid’ah dlolalah atau yang terlarang adalah perkara baru dalam amal ketaatan (perkara menjalankan kewajibanNya dan menjauhi laranganNya).
Sebuah amal kebaikan (amal sholeh) tidak terkait dengan dicontohkan atau tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wassalam maupun para Salafush Sholeh.
Perkara baru dalam amal kebaikan (amal sholeh) asalkan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits tetaplah perkara yang baik (mahmudah/hasanah)
Dengan memperingati hari kelahiran dapat kita mengevaluasi apa-apa saja yang telah kita kerjakan sampai hari ini dan berbuat lebih baik untuk kemudian hari.
Firman Allah Azza wa Jalla, Wal tandhur nafsun ma qaddamat li ghad, “Perhatikan masa lampaumu untuk hari esokmu” (QS al Hasyr [59] : 18 )
Komentar
Posting Komentar