SHARING PENGALAMAN MENUJU GAYA HIDUP ZUHUD
Praktek hidup zuhud yang tidak mudah adalah kesadaran untuk ikhlas “berkorban” memberi orang lain dari apa yang dimiliknya. Misalnya, memberikan sebagian hartanya, memberikan tenaganya, memberikan pikiranya , memberikan keahliannya dan lain-lain.
Kebanyakan orang hanya mau mengambil dari orang lain untuk dirinya sendiri. Misalnya, mengambil hartanya, mengambil fasilitasnya, mengambil ilmunya, mengambil kemanfaatanya dan lain-lain. Keadaan ini sepertinya memang menyenangkan dan memuaskan bagi orang yang bersangkutan.
Sikap dan kesadaran sepert itu justru menjadikan orang itu jauh dari praktek hidup zuhud. Dan orang seperti ini masih akan mengalami perjalanan panjang untuk terbuka hijab hatinya dalam menyaksikan wujud Allah. Keadaan orang yang seperti ini, masih dibolak-balik oleh pikiranya sendiri dan dibolak-balik oleh nafsunya sendiri.
Salah satu tanda praktek hidup zuhud adalah kepekaan hatinya untuk menerima getaran ilahiah berupa dorongan yang terus menerus muncul dalam dirinya untuk “melayani” dan membantu orang lain. Sebaliknya, bila hatinya belum peka menerima dorongan ilahiah ini, maka sesungguhnya ia belum menjalani hidup zuhud, meskipun menurut pengakuanya makrifat ilmunya kepada Allah sudah setinggi langit.
Semoga kita bukan termasuk orang yang hanya mau “mengambil” dari orang lain untuk diri sendiri. Sebaliknya, semoga kita termasuk orang yang hatinya peka menerima dorongan ilahiah yang terus menerus muncul dalam diri kita untuk “melayani” dan membantu orang lain.
Komentar
Posting Komentar