--BISAKAH PENGALAAMAN SADAR DIJADIKAN TERAPI?--
Bisakah pengalaman sadar dijadikan terapi? Jawabannya sangat bisa. Guru saya sendiri mengajarkan hal ini. Ketika kita mengalami pengalaman sebagai diri sejati, pengalamannya itu bukan diri sejati, tapi pikiran murni yang menggambarkan diri sejati.
Seperti kita melihat wajah kita. Bisakah kita melihat wajah kita? Jawabannya tidak bisa. Perlu alat untuk melihat wajah kita berupa cermin. Coba perhatikan wajah kita yang ada di cermin, apakah itu diri kita? Bukan. Itu gambaran tentang diri kita.
Gambaran tentang diri kita yang bisa diakses dengan alat berupa rasa murni atau rasa sejati ini, yang biasanya kita mendapatkan kedamaian absolute, kesehatan absolute, tak ada sedih tak ada takut, itu gambaran tentang diri sejati. Di sini masih dualitas, masih ada subjek dan objek. Kalimatnya kan begini, saya menyadari diri saya yang mengalami pengalaman sebagai diri yang asli. Subjeknya adalah saya sebagai sosok yang menyadari, objeknya adalah pengalaman yang terbuat dari perasaan murni itu. Di kondisi batin ini, kita bisa pakai untuk terapi.
Caranya mudah,
1. Masuki dulu pengalaman itu, pengalaman sebagi diri yang asli.
2. Kemudian niat, apa yang mau di rubah? Misalnya kita sakit kepala.
3. Sadari rasa sakit di kepala kita, arahkan perhatian kita ke sakit kepala.
4. Tanyakan kepada diri kita, apakah saya bisa sakit kepala?
Tanyakan dengan posisi diri kita mengalami pengalaman sebagai diri sejati, yang selalu bahagia tak bisa menderita.
Jawabannya pasti adalah saya tidak bisa sakit kepala, amati diri asli kita, apakah diri asli kita bisa sakit kepala. Amati sampai benar-benar mengamati secara nyata bukan cuma yakin bahwa diri kita tidak bisa sakit kepala, maka kebanyakan orang sakit kepalanya saat itu juga sembuh. Saat itu juga.
Cuma ini jangan dijadikan andalan, pahamilah bahwa memang diri kita tidak bisa sakit, kalau pun ada masalah, yang masalah bukan diri kita tapi batin kita, dan batin kita bukanlah kita.
Barakallah🙏🙏
Komentar
Posting Komentar