Langsung ke konten utama

AF'AL

DZIKIR AF'AL DAN DZIKIR ASMA
Oleh: Andy Firmansyah
Rabu, 30 Agustus 2017

"kalo dzikir af'al dan dzikir asma itu bedanya gimana bang..mohon maaf bila ada kata kata yg salah..aku cuma minta pencerahan..?"

Alhamdulillah.. ini pertanyaan yang bagus. Mari kita pahami apa arti atau makna dari kata DZIKIR..?

Banyak orang mengartikan dzikir itu dengan mengingat Allah, ada juga yang mengartikan menyebut nama Allah.. itu semua belum benar, jika dzikir di arti kan mengingat.. apa nya Allah yang kita ingat? Jika dzikir di artikan menyebut nama, burung beo pun bisa menyebut berulang kali. Jadi harus lah kita pahami, makna dzikir adalah Sadar Allah atau berihsan kepada Allah.

Jadi makna dzikir ini sangat luas, bisa di sebut, juga bisa dengan tanpa sebutan.

DZIKIR ASMA,
Dzikir asma ialah kita menyadari Allah melalui nama-nama nya. biasa nya kita berdzikir dengan kalimah toyibah dan asmaul husna. Mengapa melalui nama? Karna melalui nama nya kesadaran kita kan tersambung kepada Allah.

Jika menyebut nama Allah tanpa kesadaran kepada Allah, itu belum di katakan dzikir. Tetapi hanya wirid. Wirid atau wiridan ialah menyebut nama Allah berulang-ulang kali. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan kali. Tetapi jika jiwa kosong tanpa kesadaran, itu hanya sebatas wirid. Belum mencapai dzikir. Apabila menyebut nama Allah berulang kali dan kesadaran benar- benar tersambung ( Sadar Allah ). Itulah yang di katakan dzikir asma.

Tidak sebatas menyebut, tetapi menyadari yang punya nama yang kita sebut-sebut.

Contoh nya kita berdzikir dengan asmaul husna, " ya rahman.. ya rahim.." ketika kita menyebut nama ya rahman dan ya rahim.. apakah kesadaran ini menyadari kasih dan sayang nya Allah? Jika ia.. itu telah berdzikir, jika tidak.. berarti hanya sebatas wirid, yaitu hanya nyebut!

DZIKIR AF'AL,
Dzikir af'al ialah menyadari Allah melalui perbuatan Allah. Dzikir ini tidak lagi melalui sebutan tetapi hanya dengan kesadaran.

Contoh nya, ketika kita di tolong oleh orang lain.. kita melihat orang yang menolong, ataukah melihat perbuatan Allah yang menolong diri ini? Jika kita sadari, itulah Dzikir Af'al. Melihat, menyadari, dan menyaksikan perbuatan Allah.

Contoh nya lagi, ketika ada pengamen atau pengemis yang datang kepada kita. Di kala itu kita melihat si pengemis, ataukah melihat Allah yang menggerak kan si pengemis itu datang kepada kita? Jika benar kita telah berdzikir Af'al.. pastilah kita sambut pengemis itu dengan suka cita, dalam hati kita kan berkata.. " Allah yang menyuruh pengemis itu datang kepada ku, berarti aku di suruh bersedekah!" Pastilah kita kan bersedekah dengan sukarela, bukan kesal di datangi pengemis..!

Ketika kita menolong orang lain, kita tidak pernah merasa diri yang menolong. Tetapi menyadari, "aku melakukan ini karna di suruh Allah.."

Itulah dzikir Af'al.. menyadari perbuatan Allah dengan kesadaran bukan lagi menyebut nama.

Semoga uraian ini mudah di pahami.. jadi yang di katakan dzikir sebanyak-banyak nya itu ialah, bukan lah sebanyak nya sebutan! Yaitu kesadaran yang selalu tersambung  tanpa putus, di kala duduk, berdiri, dan berbaring. baik menyebut nama atau pun tanpa menyebut. Itulah makna dzikir yang sesungguhnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DZAT, SIFAT, ASMA, AF'AL

Mengenal Dzat, Sifat, Af’al dan Asma  Tauhid merupakan dasar umat Islam. Kepercayaan bahwa Allah adalah Tuhan yang satu dan merupakan satu-satunya diakui oleh semua mukmin tanpa ada pertentangan akan hal itu.  Namun semua itu perlu pengenalan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Dalam memasuki pintu keTuhanan menjadi hal yang mendalam yaitu mengenal zat, sifat, af’al dan asma’ ALLah Taala.  Perlu diingat juga bahwa segala perbuatan apapun yang terjadi dan berlaku di dalam alam ini pada hakikatnya adalah Af’al (Perbuatan) Allah ta’ala. A. DZAT “Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan kecuali “Aku”, maka, sembahlah “Aku” ( Qs At Thoha : 14) ayat ini menyebutkan “pribadinya” atau dzat Allah, kalimat….sembahlah “Aku”…Dzat Allah merupakan perwujudan dari adanya Allah.  Sama halnya manusia ada, karena Allah dan dzat-Nya ada.  Allah SWT merupakan zat pribadi...

DZIKIR NAFAS HUU ALLAH

1. Zikir Nafas Hu Allah Ziikir Nafas adalah Proses zikir yang diikuti dengan irama naik-turun nafas. Dzikir ini adalah Zikir SIR, karena tanpa ada Kata - Kata dan Suara Lafaz zikir Nya adalah Huu Allah Ketika Menghirup Nafas Maka zikirnya "Huu" Ketika Menghembuskan Nafas zikirnya "Allah" 2. Zikir Nafas Tahap Shudur Pada saat Berzikir NAFAS maka harus di-iringi dengan Shudur atau rongga yang ada dalam diri kita MEMBUKA, MELAPANGKAN, MELEPASKAN Beban dan kekakuan, Menghilangkan segala Keinginan atau kebesaran diri. Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah, Dia akan MEMBUKAKAN Shudur (Rongga) nya untuk berserah diri (islam). Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan Shudur 9Rongga) nya sempit dan sesak, seakan - akan dia mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang - orang yg tidak beriman.(Qs.6:125)...orang - orang yg DIBUKAKAN Shudur-nya oleh Allah untuk berserah diri lalu dia mendapat Cah...

NUKILAN KITAB TAJALI NUR MUHAMMAD SAW

NUKILAN KITAB TAJALLI NUR MUHAMMAD Penciptaan NUR MUHAMMAD berawal dari DZAT WAJIBAL WUJUD (Allah) yang masih Tersembunyi, Tidak Dikenal, Tidak Diketahui, dan belum ada Yang Menyembah, DZAT WAJIBAL WUJUD (Allah) adalah sosok yang Menzahirkan DZAT-NYA sendiri dan ketika itu belum ada sesuatu apapun  (waktu, masa, tempat, ruang, agyar)  hanya DIRINYA sendiri Tiada Yang lain, Ketika itu DZAT WAJIBAL WUJUD (Allah) berfirman : "AKU ADALAH BAGAI ISTANA YANG TERSEMBUNYI TIADA YANG MENGETAHUI DAN TIADA YANG MENGENAL, MAKA AKU MEMBUAT SESUATU YANG LAIN AGAR AKU BISA DIKENAL"  dari FIRMAN ini ALLAH teringin MENCIPTAKAN sesuatu yang selain DIRINYA (kala itu Allah belum bernama Allah), maka ALLAH BERTAJALLI dan terjadilah A'YAN KHORJIAH ketika itu ALLAH DZAT WAJIBAL WUJUD bernama AH  (alif,ha') lalu ALLAH BERTAJALLI lagi dan muncullah A'YAN TSABITAH, ketika itu ALLAH DZAT WAJIBAL WUJUD bernama HU (ha',waw) kemudian ALLAH BERTAJALLI lagi dan Terciptalah NUR MUHAMMAD...