Langsung ke konten utama

CARA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSA KITA

Apakah Dosa Saya Sudah Benar-Benar Diampuni Allah?”

Pernahkah pertanyaan diatas terbersit dibenak Anda? Apakah dosa dan kesalahan yang saya lakukan sudah sepenuhnya dibereskan? Sudah cukupkah amal kebaikan saya? Ataukah dosa-dosa itu masih menghalangi saya untuk menuju Surga dan terhindar dari api neraka?

Mungkin kita berusaha sebaik-baiknya untuk tidak berbuat dosa, tidak melanggar perintah Allah. Tetapi sebagai manusia yang tidak sempurna; pernahkah satu hari pun lewat tanpa ada setitik dosa pun dalam hidup kita? Semakin kita sering berbuat dosa, maka kita semakin tidak sempurna. Itu berarti kita menjadi tidak suci.

Cukupkah Amal Kebaikan Menutupi Dosa-Dosa?

Mungkin kita berpikir: saya tidak pernah melakukan dosa yang besar, tidak pernah membunuh atau merebut suami/istri orang lain; tetapi Kitab Suci menyatakan ketika kita membenci orang lain itupun suatu dosa, karena itu berarti kita ‘membunuh’ orang itu dalam pikiran kita. Dosa sekecil apapun, tetaplah dosa.

Kitab Suci menegaskan:

“Sebab semua orang telah berdosa dan tidak dapat mencapai kemuliaan Allah.” (Surat Rum 3:23)

Selama manusia adalah orang berdosa, ia tidak dapat beramal baik atau taat kepada Tuhan dengan sempurna. Ibaratnya segelas air yang sudah tercemar oleh setetes racun; maka setetes racun itu mencemarkan seluruh air dalam gelas dan air itu tidak lagi dapat diminum. Lalu bagaimana air yang tercemar itu dapat kembali menjadi air yang memberikan fungsinya yang semula? Air itu tidak mungkin dapat menghilangkan racun itu dengan sendirinya melainkan air itu harus dibersihkan dan dimurnikan.

Demikian pula manusia yang berdosa; kita tidak dapat membersihkan dosa itu dengan sendirinya kecuali kita dimurnikan dan dibersihkan oleh Allah.

Jalan Lurus Menuju Allah

Allah yang Maha Suci sangat membenci perbuatan-perbuatan dosa. Ia mengusir Adam dan Hawa yang melanggar perintah-Nya. Ia juga pasti menghukum dosa-dosa manusia di neraka kekal. Firman Allah menegaskan bahwa “Karena upah dosa adalah maut . . .” (Surat Rum 6:23)

Bagaimana manusia dapat terhindar dari maut dan mendapatkan Jalan Lurus kepada Allah? Allah bersabda “. . . tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi.” (Surat Rum 6:23).

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah (Firman) yang mengambil wujud menjadi manusia; lewat kelahiran ajaib. Lahir dari seorang perawan, tanpa proses reproduksi yang seharusnya dari seorang manusia; tetapi Kalimat Allah diletakkan dalam rahim perempuan mengambil wujud manusia. Nabi Yahya menyebut Isa Al-Masih sebagai ‘Anak Domba Allah yang mengangkat dosa manusia karena memang Isa adalah satu-satunya yang layak dalam pandangan Allah untuk menjadi ‘Kurban Agung’. Isa Al-Masih mengurbankan hidupnya, dan mencurahkan darah-Nya untuk membayar lunas semua hutang dosa manusia. Barangsiapa yang percaya, mengakui, dan mengimani Isa Al-Masih sebagai Sang Penyelamat dan Junjungan Yang Ilahi, maka orang itu akan mendapatkan rahmat keselamatan dan memperoleh Jalan Lurus ke Surga di akhirat. Demikian tertulis dalam Kitab Suci:

“Peliharalah dirimu di dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi, untuk memperoleh hidup yang kekal.” (Surat Yudas 1:21)

Mungkin Anda pernah mendengar tentang Sang Mesias, tetapi apakah Anda sudah tahu bahwa Isa Al-Masih adalah jalan lurus menuju surga Allah? Jika Anda ingin dibersihkan dan dimurnikan dari manusia yang berdosa menjadi manusia yang baru, bukankah suatu langkah yang tepat untuk mulai mengenal Isa Al-Masih?

Apakah Anda mau mengenal jalan lurus menuju Surga, yaitu Isa Al-Masih dan dibersihkan dari segala dosa-dosa Anda?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DZAT, SIFAT, ASMA, AF'AL

Mengenal Dzat, Sifat, Af’al dan Asma  Tauhid merupakan dasar umat Islam. Kepercayaan bahwa Allah adalah Tuhan yang satu dan merupakan satu-satunya diakui oleh semua mukmin tanpa ada pertentangan akan hal itu.  Namun semua itu perlu pengenalan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Dalam memasuki pintu keTuhanan menjadi hal yang mendalam yaitu mengenal zat, sifat, af’al dan asma’ ALLah Taala.  Perlu diingat juga bahwa segala perbuatan apapun yang terjadi dan berlaku di dalam alam ini pada hakikatnya adalah Af’al (Perbuatan) Allah ta’ala. A. DZAT “Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan kecuali “Aku”, maka, sembahlah “Aku” ( Qs At Thoha : 14) ayat ini menyebutkan “pribadinya” atau dzat Allah, kalimat….sembahlah “Aku”…Dzat Allah merupakan perwujudan dari adanya Allah.  Sama halnya manusia ada, karena Allah dan dzat-Nya ada.  Allah SWT merupakan zat pribadi...

DZIKIR NAFAS HUU ALLAH

1. Zikir Nafas Hu Allah Ziikir Nafas adalah Proses zikir yang diikuti dengan irama naik-turun nafas. Dzikir ini adalah Zikir SIR, karena tanpa ada Kata - Kata dan Suara Lafaz zikir Nya adalah Huu Allah Ketika Menghirup Nafas Maka zikirnya "Huu" Ketika Menghembuskan Nafas zikirnya "Allah" 2. Zikir Nafas Tahap Shudur Pada saat Berzikir NAFAS maka harus di-iringi dengan Shudur atau rongga yang ada dalam diri kita MEMBUKA, MELAPANGKAN, MELEPASKAN Beban dan kekakuan, Menghilangkan segala Keinginan atau kebesaran diri. Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah, Dia akan MEMBUKAKAN Shudur (Rongga) nya untuk berserah diri (islam). Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan Shudur 9Rongga) nya sempit dan sesak, seakan - akan dia mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang - orang yg tidak beriman.(Qs.6:125)...orang - orang yg DIBUKAKAN Shudur-nya oleh Allah untuk berserah diri lalu dia mendapat Cah...

NUKILAN KITAB TAJALI NUR MUHAMMAD SAW

NUKILAN KITAB TAJALLI NUR MUHAMMAD Penciptaan NUR MUHAMMAD berawal dari DZAT WAJIBAL WUJUD (Allah) yang masih Tersembunyi, Tidak Dikenal, Tidak Diketahui, dan belum ada Yang Menyembah, DZAT WAJIBAL WUJUD (Allah) adalah sosok yang Menzahirkan DZAT-NYA sendiri dan ketika itu belum ada sesuatu apapun  (waktu, masa, tempat, ruang, agyar)  hanya DIRINYA sendiri Tiada Yang lain, Ketika itu DZAT WAJIBAL WUJUD (Allah) berfirman : "AKU ADALAH BAGAI ISTANA YANG TERSEMBUNYI TIADA YANG MENGETAHUI DAN TIADA YANG MENGENAL, MAKA AKU MEMBUAT SESUATU YANG LAIN AGAR AKU BISA DIKENAL"  dari FIRMAN ini ALLAH teringin MENCIPTAKAN sesuatu yang selain DIRINYA (kala itu Allah belum bernama Allah), maka ALLAH BERTAJALLI dan terjadilah A'YAN KHORJIAH ketika itu ALLAH DZAT WAJIBAL WUJUD bernama AH  (alif,ha') lalu ALLAH BERTAJALLI lagi dan muncullah A'YAN TSABITAH, ketika itu ALLAH DZAT WAJIBAL WUJUD bernama HU (ha',waw) kemudian ALLAH BERTAJALLI lagi dan Terciptalah NUR MUHAMMAD...