Langsung ke konten utama

Postingan

KESADARAN

KESADARAN Saya selalu bilang bahwa dalam KESADARAN terdapat penyaksian dan hadir... MENYAKSIKAN DAN HADIR tanpa upaya.. Tapi dimanakah anda? Tanpa upayA? Ini total diluar pemahaman anda.. mungkin anda mengira saya gila.. Anda harus cukup cerdas untuk hal ini sehingga anda bisa menyadari kegilaan saya. WKWKWK upaya hanya terjadi ketika ada pelaku... ada penari dan menari.. ada pelukis dan melukis.. ada pembaca dan membaca.. ada penyaksi dan menyaksikan.. ada subyek dan predikat... tetapi ketika yang ada hanyalah predikat.. hanyalah menari... hanyalah menyaksikan... bagaimana upaya akan menyusup? bagaimana pikiran akan menyusup? TIDAK AKAN BISA.. PIKIRAN MEMBUTUHKAN SUBYEK.... DAN PIKIRAN AKAN MATI DIDALAM PREDIKAT... PIKIRAN AKAN TERTAHAN DIDALAM AKTIVITAS... DAN AKAN MATI DIDALAM TANPA SUBYEK... SELAMA ADA SOSOK.. ITU ADALAH UPAYA.. ITU ADALAH PIKIRAN... AFIRMASI... VISUALISASI... ITU HANYA AKAN MEMBENTUK SUBYEK.... ENGKAU DIAM.. DAN TAK ADA SUBYEK.. HANYA MENYAKSIKAN.. TAPI ...
Postingan terbaru

RASA

Karena ALLAH maha GHOIB maka dalam mengenal hal GHOIB kita wajib mengaji rasa.Jadi jelas berbeda dengan tingkat syariat yang memang mengaji telinga dan mulut saja.Dan mereka hanya yakin akan hasil kerja panca inderanya.Bukan Batin!Bab rasa dapat dibagi dalam beberapa golongan .Yaitu : RASA TUNGGAL, SEJATINYA RASA, RASA SEJATI, RASA TUNGGAL JATI.Mengaji Rasa sangat diperlukan dalam mengenal GHOIB.Karena hanya dengan mengaji rasa yang dimiliki oleh batin itulah maka kita akan mengenal dalam arti yang sebenarnya,apa itu GHOIB.1. RASA TUNGGALYang empunya Rasa Tunggal ini ialah jasad/jasmani. Yaitu rasa lelah, lemah dan capai. Kalau Rasa lapar dan haus itu bukan milik jasmani melainkan milik nafsu.Mengapa jasmani memiliki rasa Tunggal ini. Karena sesungguhnya dalam jasmani/jasad ada penguasanya/penunggunya. Orang tentu mengenal nama QODHAM atau ALIF LAM ALIF. Itulah sebabnya maka didalam AL QUR’AN, ALLAH memerintahkan agar kita mau merawat jasad/jasmani. Kalau perlu, kita harus me...

PERASAAN

Karena perasaan adalah bahasa hati yang dapat berubah di setiap waktu Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahamimu Janganlah memaksa karena saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa hanya dengan *HUU ALLAH* yang selalu berkumandang dalam Jiwa Tidak semua manusia mengerti segala perasaan yang ada di hati kita *edisi* RENUNGAN JIWA

DZAT, SIFAT, ASMA, AF'AL

Mengenal Dzat, Sifat, Af’al dan Asma  Tauhid merupakan dasar umat Islam. Kepercayaan bahwa Allah adalah Tuhan yang satu dan merupakan satu-satunya diakui oleh semua mukmin tanpa ada pertentangan akan hal itu.  Namun semua itu perlu pengenalan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Dalam memasuki pintu keTuhanan menjadi hal yang mendalam yaitu mengenal zat, sifat, af’al dan asma’ ALLah Taala.  Perlu diingat juga bahwa segala perbuatan apapun yang terjadi dan berlaku di dalam alam ini pada hakikatnya adalah Af’al (Perbuatan) Allah ta’ala. A. DZAT “Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan kecuali “Aku”, maka, sembahlah “Aku” ( Qs At Thoha : 14) ayat ini menyebutkan “pribadinya” atau dzat Allah, kalimat….sembahlah “Aku”…Dzat Allah merupakan perwujudan dari adanya Allah.  Sama halnya manusia ada, karena Allah dan dzat-Nya ada.  Allah SWT merupakan zat pribadi...

PUNCAK DZIKIR

PUNCAK DZIKIR Puncak nya dzikir itu ialah SADAR ALLAH, menyaksikan Allah. Mengapa puncak nya dzikir itu SADAR ALLAH? di situlah kita bertemu Allah (penyaksian). Mungkin sebagian orang berdzikir dengan menyebut-nyebut nama Allah. Tapi itu baru ketemu nama, belum bertemu dengan yang si empunya nama. Ada lagi berdzikir dengan memanggil-manggil Allah. Ini juga belum bertemu dengan apa yang di panggil. Ini masih proses (perjalanan). Dan level yang tertinggi itu ialah SADAR ALLAH.. Di sinilah penyaksian La ilaha ilallah.. bertemu Allah. Jika sudah bertemu Allah, tiada lagi sebutan, tiada lagi nama, tiada lagi panggilan. Hanya kesadaran menyaksikan Allah. Bahkan jiwa yang menyaksikan Allah ini pun sirna, lebur, fana.. yang ada hanya Lah Allah.. Dalam berdzikir nafas.. kita ikuti dahulu step by step nya. Awal nya nyebut, setelah itu Panggil, dan yang terakhir.. bertemu Allah(SADAR ALLAH). Jika sudah memahami sadar Allah ini, itulah dzikir di kala duduk, tidur dan berbaring. Itulah dzi...

CARA ALLAH MENGAMPUNI DOSA-DOSA KITA

Apakah Dosa Saya Sudah Benar-Benar Diampuni Allah?” Pernahkah pertanyaan diatas terbersit dibenak Anda? Apakah dosa dan kesalahan yang saya lakukan sudah sepenuhnya dibereskan? Sudah cukupkah amal kebaikan saya? Ataukah dosa-dosa itu masih menghalangi saya untuk menuju Surga dan terhindar dari api neraka? Mungkin kita berusaha sebaik-baiknya untuk tidak berbuat dosa, tidak melanggar perintah Allah. Tetapi sebagai manusia yang tidak sempurna; pernahkah satu hari pun lewat tanpa ada setitik dosa pun dalam hidup kita? Semakin kita sering berbuat dosa, maka kita semakin tidak sempurna. Itu berarti kita menjadi tidak suci. Cukupkah Amal Kebaikan Menutupi Dosa-Dosa? Mungkin kita berpikir: saya tidak pernah melakukan dosa yang besar, tidak pernah membunuh atau merebut suami/istri orang lain; tetapi Kitab Suci menyatakan ketika kita membenci orang lain itupun suatu dosa, karena itu berarti kita ‘membunuh’ orang itu dalam pikiran kita. Dosa sekecil apapun, tetaplah dosa. K...

TAKHALI,TAHALLI DAN TAJALLI

TAKHALI, TAHALLI, DAN TAJALLI 1. Takhalli ialah: Membersihkan diri dari kotoran hati / sifat - sifat tercela.Firman AlLah dalam Al-Quran (S. As-Sams: 9 - 10) قَد أَفلَحَ مَن زَكّىٰها* وَقَد خابَ مَن دَسّىٰها "Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya dan sungguh merugilah orang yang mengotori jiwanya". Sebagaimana Cara untuk Mensucikan badan kita sebelum Menghadap Allah, maka seperti itu pulalah Cara Membersihkan Jiwa kita untuk Menghadap Allah, Cara itu adalah Wudhu. Secara Syariat, Wudhu adalah Membersihkan Panca Inderawi kita dari kotoran lahir, Dan Secara Hakikat, Wudhu adalah Membersihkan Panca Inderawi kita dari kotoran Batin. Qs. Al maidah:6; Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu berdiri hendak mengerjakan shol...