KESADARAN Saya selalu bilang bahwa dalam KESADARAN terdapat penyaksian dan hadir... MENYAKSIKAN DAN HADIR tanpa upaya.. Tapi dimanakah anda? Tanpa upayA? Ini total diluar pemahaman anda.. mungkin anda mengira saya gila.. Anda harus cukup cerdas untuk hal ini sehingga anda bisa menyadari kegilaan saya. WKWKWK upaya hanya terjadi ketika ada pelaku... ada penari dan menari.. ada pelukis dan melukis.. ada pembaca dan membaca.. ada penyaksi dan menyaksikan.. ada subyek dan predikat... tetapi ketika yang ada hanyalah predikat.. hanyalah menari... hanyalah menyaksikan... bagaimana upaya akan menyusup? bagaimana pikiran akan menyusup? TIDAK AKAN BISA.. PIKIRAN MEMBUTUHKAN SUBYEK.... DAN PIKIRAN AKAN MATI DIDALAM PREDIKAT... PIKIRAN AKAN TERTAHAN DIDALAM AKTIVITAS... DAN AKAN MATI DIDALAM TANPA SUBYEK... SELAMA ADA SOSOK.. ITU ADALAH UPAYA.. ITU ADALAH PIKIRAN... AFIRMASI... VISUALISASI... ITU HANYA AKAN MEMBENTUK SUBYEK.... ENGKAU DIAM.. DAN TAK ADA SUBYEK.. HANYA MENYAKSIKAN.. TAPI ...
Karena ALLAH maha GHOIB maka dalam mengenal hal GHOIB kita wajib mengaji rasa.Jadi jelas berbeda dengan tingkat syariat yang memang mengaji telinga dan mulut saja.Dan mereka hanya yakin akan hasil kerja panca inderanya.Bukan Batin!Bab rasa dapat dibagi dalam beberapa golongan .Yaitu : RASA TUNGGAL, SEJATINYA RASA, RASA SEJATI, RASA TUNGGAL JATI.Mengaji Rasa sangat diperlukan dalam mengenal GHOIB.Karena hanya dengan mengaji rasa yang dimiliki oleh batin itulah maka kita akan mengenal dalam arti yang sebenarnya,apa itu GHOIB.1. RASA TUNGGALYang empunya Rasa Tunggal ini ialah jasad/jasmani. Yaitu rasa lelah, lemah dan capai. Kalau Rasa lapar dan haus itu bukan milik jasmani melainkan milik nafsu.Mengapa jasmani memiliki rasa Tunggal ini. Karena sesungguhnya dalam jasmani/jasad ada penguasanya/penunggunya. Orang tentu mengenal nama QODHAM atau ALIF LAM ALIF. Itulah sebabnya maka didalam AL QUR’AN, ALLAH memerintahkan agar kita mau merawat jasad/jasmani. Kalau perlu, kita harus me...